Menciptakan Masyarakat Literasi Dengan Budaya Membaca

Pemberdayaan minat baca masyarakat desa di Jawa Barat baru mencapai 60 persen. Dengan demikian, Minat baca masyarakat di 26 kab/kota se-Jabar memiliki potensi yang sangat besar untuk bisa dikembangkan. Hal tersebut diungkapkan, Kepala Bidang Pemberdayaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca, Oom Nurrohmah saat ditemui di sela-sela acara Workshop Budaya Baca, Jln. Kawaluyaan II No. 4, Bandung, Selasa (8/6).
Menurut Oom, untuk menumbuhkan minat baca menjadi budaya dibutuhkan kerjasama semua pihak, terutama masyarakat setempat. “Dengan diadakan workshop ini, kami mengundang 150 orang dari seluruh pegawai perpustakaan kab/kota se-Jabar, masyarakat pustakawan, sanggar baca, dan mahasiswa. Penyelenggara workshop budaya baca merupakan kegiatan nyata yang mengaplikasikan antara teori yang diperoleh dari membaca buku dan praktek, sehingga tercipta masyarakat literasi,” ujar Oom.
Oom menambahkan, tiga cara untuk mengembangkan budaya baca masyarakat. Pertama, perbaikan pada sektor informal, keluarga harus menciptakan iklim positif terhadap anak-anak untuk membaca. “Ajarkan anak-anak membaca buku bergambar,” kata Oom menambahkan. Kedua, membangun perpustakaan di tengah-tengah masyarakat, misalnya seperti taman bacaan, dan mobil pintar sehingga masyarakat tidak bosan saat membaca.
Dan yang terakhir pendidikan formal, anak dididik untuk gemar membaca saat di sekolah. “Setelah menimbulkan minat baca, tahap selanjutnya menjadi kebiasaan, dan akhirnya kita akan menjadikan membaca jadi suatu kebutuhan,” ungkap Oom.
”Workshop ini menjadi motivasi untuk mengelola perpustakaan. Untuk pemberdayaan ekonomi serta membuat networking di desa-desa. Kebutuhan akan informasi akan menjadi lebih mudah didapatkan apabila jaringan antardesa sudah terbentuk,” ujar Oom.
Sementara itu, menurut salah satu peserta yakni perwakilan pegawai Kantor Perpustakaan Umum dan Kearsipan Daerah Kab. Ciamis, Dadang Kusnandar, workshop ini sangat bagus untuk pemberdayaan perpustakaan oleh masyarakat. “Namun, apabila tidak ada tindak lanjut ke depannya percuma. Harus ada survey untuk hasil workshop apakah menerap pada pustakawan atau tidak,” ungkap Dadang.
Dadang berharap ada bantuan dari pemerintah daerah untuk bisa membantu meningkatkan budaya baca di masyarakat Kab. Ciamis. “Perpustakaan pusat sudah membantu dengan memberikan buku dan mobil pintar keliling. Namun, bantuan dari pemerintah daerah setempat tidak ada padahal kami memerlukan dana dan perbaikan fasilitas di Kabupaten Ciamis terutama Kab. Ciamis Selatan yang belum terjangkau,” tutur Dadang menambahkan.
 
source : pikiran rakyat

0 Comment "Menciptakan Masyarakat Literasi Dengan Budaya Membaca"

Posting Komentar

Thank you for your comments