Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan saat ini tengah melakukan penelitian terhadap 82 merk susu formula. Penelitian ini dilakukan untuk memastikan apakah merk-merk susu tersebut terkontaminasi bakteri atau tidak. Kerjasama penelitian dilakukan oleh Kemenkes, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM ),dan Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Kita harus cek susu formula yang beredar, sudah dapat 82 merk. Setengahnya produk dalam negeri dan setengahnya impor,’’ kata Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/3). Penelitian dilakukan, kata Endang, dengan mengambil sampel dari masing-masing kaleng setiap merk susu formula. Penelitian ini dilakukan dalam waktu 6 bulan.
Untuk mengawasi peredaran susu formula yang terkontaminasi bakteri, Kemenkes juga menggandeng Kementrian Pendidikan Nasional. ,termasuk juga dari pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) guna melakukan berbagai kajian penelitian. Penelitian penting guna menepis kekhawatiran masyarakat, perihal beredarnya bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula balita.
"Kita harus cek susu formula yang beredar, sudah dapat 82 merk. Setengahnya produk dalam negeri dan setengahnya impor,’’ kata Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih kepada wartawan di Jakarta, Kamis (10/3). Penelitian dilakukan, kata Endang, dengan mengambil sampel dari masing-masing kaleng setiap merk susu formula. Penelitian ini dilakukan dalam waktu 6 bulan.
Untuk mengawasi peredaran susu formula yang terkontaminasi bakteri, Kemenkes juga menggandeng Kementrian Pendidikan Nasional. ,termasuk juga dari pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) guna melakukan berbagai kajian penelitian. Penelitian penting guna menepis kekhawatiran masyarakat, perihal beredarnya bakteri enterobacter sakazakii dalam susu formula balita.
Dikatakan Endang, belum ada korban bakteri enterobacter sakazakii. ‘’Untuk saat ini belum ada korban. Sulit diketahui karena misal penyakit mignitis itu bisa bakteri lain yang menyebabkan. Kalau memang dari bakteri sakazaki sulit dibuktikan itu dari susu karena bakteri ada dimana-mana,’’ kata Endang.
Sementara itu terkait Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Menkes Endang mengatakan saat ini pencairan BOK ke 551 penerima di tingkat daerah sudah bisa dilakukan. Pedoman alokasi BOK sudah diatur dalam SK Menkes 494 2010.
‘’Tahun ini sudah jalan dan pedomananya juga sudah ada. Sudah dikirim ke masing-masing dinas. Untuk regional seperti Jawa-Sumatera dapat Rp75 juta per Puskemas per tahun dan kalau sangat timur Rp250 juta per tahun. Kalau yang menengah ada Rp200 juta,’’ ungkap Endang.
Program BOK hampir sama dengan program BOS di Mendiknas. Yakni memberikan subsidi kesehatan bagi masyarakat tidak mampu. Untuk itulah kata Endang, seluruh Kepala daerah mulai tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota diminta untuk ikut mengawasi jalannya program BOK ini.
‘’Nanti evaluasinya kita liat nanti karena ada evaluasi penyerapan anggaran dan ada evaluasi program. Kita akan lihat bagaimana itu dilaksanakan. Di akhir tahun kita akan lihat indikatornya seperti gizi, kematian, dan pelaksanaan imunisasi,’’ kata Endang.
sumber : jpnn (dot) com
0 Comment "82 Susu Formula Diteliti oleh Pemerintah"
Posting Komentar