http://www.pikiran-rakyat.com/ |
Ruang kelas dan perpustakaan SDN 1 Cijulang, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis ambruk, Jumat (11/3). Beruntung ambruknya bangunan sekolah terjadi pukul 4.30 WIB, sehingga tidak menimbulkan korban.
Robohnya tiga ruang yang terdiri dari ruang kelas V,VI dan ruang Perpustakaan tersebut, menyebabkan sejumlah buku koleksi perpustakaan, meja serta kursi rusak. Demikian beberapa fasilitas yang ada di ruang kelas tersebut ikut rusak. Bangunan SDN 1 Cijulang ambruk, menyusul turunnya hujan deras yang turun sejak sore hingga malam hari.
Diduga atap bangunan yang sudah lapuk tidak mampu menahan beban, sehingga kayu atap patah. Selain atap, salah satu sisi tembok ruang kelas yang bersebelahan dengan jalan desa, juga ambrol. Hingga Jumat (11/3) sore, puing bangunan masih belum seluruhnya dibersihkan. Hujan lebat mengganggu proses pembersihan puing ruang kelas yang hancur.
Kepala SDN 1 Cijulang, Komariah mengaku kaget ketika diberi tahu sekolahnya ambruk. Ruang kelas yang ambruk, ungkapnya, sudah dua bulan ini dikosongkan, karena keadaanya yang sudah mengkhawatirkan. Sedangkan ruang perpustakaan yang diapit oleh ruang kelas V dan VI masih tetap dimanfaatkan.
Didampingi Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan Kecamatan Cihaurbeuti, Uun Harun, dan Ketua Komite Sekolah Endang Hidayat ST serta Wakil Ketua DPRD Ciamis Ganjdar M Yusuf, dia mengungkapkan sejak ruang kelas V dan VI dikosongkan, siswa kelas III dan IV terpaksa mengungsi di Madrasah Ibtidaiyah Bina Anak Sholeh (BIAS). Ruang kelas yang ditinggalkan, dimanfaatkan untuk belajar siswa kelas V dan VI. Alasannya karena siswa kelas VI lebih tenang belajar dalam menghadapi ujian.
"Agar proses belajar mengajar tetap berjalan, siswa kelas III dan IV terpaksa belajar di Madarasah BIAS yang tidak begitu jauh dari sini. Terus terang saya juga prihatin dengan ruang kelas yang rusak," tuturnya.
Komariah mengatakan sekolah yang dipimpinnya memiliki siswa sebanyak152 orang (kelas I sebanyak 27 siswa, Kelas II 28 siswa, Kelas III 28 siswa, kelas IV 22 siswa, kelas V 27 siswa dan Kelas VI 23 siswa), serta 9 guru. SDN 1 Cijulang yang berdiri sejak tahun 1958, baru sekali direhab pada tahun 1987, yang diperbaiki hanya bagian atap.
Sementara itu Ketua Komite SDN 1 Cijulang Endang Hidayat ST sempat panik begitu menerima kabar sekolahnya ambruk. Namun menjadi lega karena yang ambruk adalah bangunan lama, sedangkan empat lokal bangunan lain yang baru selesai direhab dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) masih berdiri megah. "Masih untung kejadiannya pagi hari, saya tidak bisa membayangkan jika terjadi ketika jam sekolah, sebab biasanya banyak anak-anak yang bermain di ruang kelas dan ada di perpustakaan," katanya.
sumber : pikiran-rakyat.com
http://jabar-ekspres.blogspot.com/
BalasHapushttps://www.facebook.com/tommy.mardani.37