Pemerintah terus dikejar untuk mengurangi kasus kematian bayi yang baru dilahirkan. Hingga saat ini, nutrisi yang rendah dicap menjadi faktor resiko kematian bayi. Mal nutrisi ini memicu tiga penyakit yang sering membuat bayi meninggal.
Asisten Utusan Khusus Presiden untuk MDG"s Diah Saminarsih mengatakan, target pemerintah menghapus kasus bayi meninggal sesuai dengan semangat MDG"s hingga 2015 mendatang. "Kita terus meningkatkan kampanye asupan nutrisi bagi perempuan. Terutama yang sedang hamil," katanya dalam diskusi Nutrisi dan Kesehatan Ibu Hamil Sari Husada kemarin (17/1).
Diah menuturkan, ada tiga penyakit mal nutrisi ibu hamil yang bisa mengancam nyawa jabang bayi. Ketiga penyakit itu adalah, bayi biru saat lahir (asfiksia), infeksi (sepsis), dan komplikasi bayi muda. "Ketiga penyakit ini sejatinya bisa dicegah," katanya. Caranya, adalah dengan menjaga asupan nutrisi ibu selama hamil.
Seperti diketahui, dalam program MDG"s telah disepakati upaya penurunan angka kematian bayi kelahiran hidup (KH) hingga 23 kasus per seribu KH. Kondisi yang terjadi saat ini menyebutkan jika angka kemaitan bayi masih jauh dari target MDG?s tersebut. "Sejatinya satu saja kasus kematian bayi kelahiran hidup itu harus dihindari," ucap Diah.
Sebagai catatan, saat ini lima provinsi penyumbang anka kemaitan bayi kelahiran hidup yang cukup besar. Kelima provinsi ini adalah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Banten.
Untuk menekan kasus kemaitan bayi kelahiran hidup, sudah dijalankan beberapa program. Diantaranya adalah, menyebar tenaga medis pembantu persalinan hingga ke daerah-daerah yang sebelumnya belum terjangkau. Selain membantu persalinan, tenaga medis ini juga bertugas untuk kampanye pemenuhan nutrisi yang cukup bagi ibu hamil.
Diah menuturkan, Indonesia jangan sampai mengalami lost generation ketika gagal dalam menjalankan target MDG"s ini. Dia menuturkan, generasi yang lahir tahun ini, bisa menopang perkembangan Indonesia dalam masa berikutnya. "Bayangkan seperti apa Indonesia kelak, jika banyak bayi yang lahir dari rahim ibu yang kekurangan gizi atau mal nutrisi," tandasnya.
Asisten Utusan Khusus Presiden untuk MDG"s Diah Saminarsih mengatakan, target pemerintah menghapus kasus bayi meninggal sesuai dengan semangat MDG"s hingga 2015 mendatang. "Kita terus meningkatkan kampanye asupan nutrisi bagi perempuan. Terutama yang sedang hamil," katanya dalam diskusi Nutrisi dan Kesehatan Ibu Hamil Sari Husada kemarin (17/1).
Diah menuturkan, ada tiga penyakit mal nutrisi ibu hamil yang bisa mengancam nyawa jabang bayi. Ketiga penyakit itu adalah, bayi biru saat lahir (asfiksia), infeksi (sepsis), dan komplikasi bayi muda. "Ketiga penyakit ini sejatinya bisa dicegah," katanya. Caranya, adalah dengan menjaga asupan nutrisi ibu selama hamil.
Seperti diketahui, dalam program MDG"s telah disepakati upaya penurunan angka kematian bayi kelahiran hidup (KH) hingga 23 kasus per seribu KH. Kondisi yang terjadi saat ini menyebutkan jika angka kemaitan bayi masih jauh dari target MDG?s tersebut. "Sejatinya satu saja kasus kematian bayi kelahiran hidup itu harus dihindari," ucap Diah.
Sebagai catatan, saat ini lima provinsi penyumbang anka kemaitan bayi kelahiran hidup yang cukup besar. Kelima provinsi ini adalah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Banten.
Untuk menekan kasus kemaitan bayi kelahiran hidup, sudah dijalankan beberapa program. Diantaranya adalah, menyebar tenaga medis pembantu persalinan hingga ke daerah-daerah yang sebelumnya belum terjangkau. Selain membantu persalinan, tenaga medis ini juga bertugas untuk kampanye pemenuhan nutrisi yang cukup bagi ibu hamil.
Diah menuturkan, Indonesia jangan sampai mengalami lost generation ketika gagal dalam menjalankan target MDG"s ini. Dia menuturkan, generasi yang lahir tahun ini, bisa menopang perkembangan Indonesia dalam masa berikutnya. "Bayangkan seperti apa Indonesia kelak, jika banyak bayi yang lahir dari rahim ibu yang kekurangan gizi atau mal nutrisi," tandasnya.
sumber : jpnn.com
mkasih infonya, sangat membantu
BalasHapusthanks.. info ini sangat membantu makalah saya :D
BalasHapus