Sekitar 40 persen persalinan masih dilakukan di rumah sehingga keamanan
maupun keselamatan pasien tidak terjamin, meskipun pemerintah telah
memberlakukan program jaminan persalinan yang menggratiskan biaya
melahirkan bagi keluarga tidak mampu.
"Meskipun Jampersal gratis, tapi 40 persen masih melakukan persalinan di rumah. Banyak masalah terkait masalah ini, salah satunya adalah 'barrier' (halangan) transportasi," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam jumpa pers usai pembukaan forum Asia Pacific Development Summit 2012 di Hotel J.W. Marriot, Jakarta, Senin (3/9).
Dalam forum yang mengambil tema "Kemitraan Sektor Publik dan Swasta untuk Mengurangi Kesenjangan Persoalan Kesehatan di Kawasan Regional dalam Upaya Pencapaian MDGs" itu, Wamenkes memaparkan pentingnya peran swasta dalam bidang kesehatan.
Salah satunya dalam contoh kasus pelaksanaan Jampersal yang bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu melahirkan yang saat ini masih cukup tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran, dibandingkan dengan target MDG yaitu 102 per 100.000 kelahiran yang harus dicapai pada 2015.
"Jadi agar swasta dapat bekerja sama (dengan pemerintah) misalnya dalam menyediakan sarana transpor bagi ibu melahirkan yang kesulitan akses," kata Wamenkes.
Kerja sama antara pemerintah dan swasta sebenarnya telah terjalin selama ini, namun Ghufron menyebutkan, masih belum terkoordinasi dan terkontrol. Salah satu contohnya adalah kekurangan tempat tidur rumah sakit yang mencapai hingga 7.000 tempat tidur di mana swasta diharap dapat mengisi kekurangan tersebut.
"Kekurangan ini banyak di Jawa Barat misalnya, tapi swasta malah banyak membangun di DKI. Harusnya dapat dikoordinasikan," ujar Ghufron.
Kerja sama antara pemerintah dan swasta atau "Public-Private Partnership" itu diharapkan dapat melengkapi sehingga akses masyarakat terhadap layanan kesehatan bermutu dapat dinikmati secara merata.
"Jadi misalnya pemerintah membangun jalan, swasta membangun rumah sakitnya. Kerja sama itu masih harus ditentukan bentuknya," ujar Ghufron.
"Meskipun Jampersal gratis, tapi 40 persen masih melakukan persalinan di rumah. Banyak masalah terkait masalah ini, salah satunya adalah 'barrier' (halangan) transportasi," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam jumpa pers usai pembukaan forum Asia Pacific Development Summit 2012 di Hotel J.W. Marriot, Jakarta, Senin (3/9).
Dalam forum yang mengambil tema "Kemitraan Sektor Publik dan Swasta untuk Mengurangi Kesenjangan Persoalan Kesehatan di Kawasan Regional dalam Upaya Pencapaian MDGs" itu, Wamenkes memaparkan pentingnya peran swasta dalam bidang kesehatan.
Salah satunya dalam contoh kasus pelaksanaan Jampersal yang bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu melahirkan yang saat ini masih cukup tinggi yaitu 228 per 100.000 kelahiran, dibandingkan dengan target MDG yaitu 102 per 100.000 kelahiran yang harus dicapai pada 2015.
"Jadi agar swasta dapat bekerja sama (dengan pemerintah) misalnya dalam menyediakan sarana transpor bagi ibu melahirkan yang kesulitan akses," kata Wamenkes.
Kerja sama antara pemerintah dan swasta sebenarnya telah terjalin selama ini, namun Ghufron menyebutkan, masih belum terkoordinasi dan terkontrol. Salah satu contohnya adalah kekurangan tempat tidur rumah sakit yang mencapai hingga 7.000 tempat tidur di mana swasta diharap dapat mengisi kekurangan tersebut.
"Kekurangan ini banyak di Jawa Barat misalnya, tapi swasta malah banyak membangun di DKI. Harusnya dapat dikoordinasikan," ujar Ghufron.
Kerja sama antara pemerintah dan swasta atau "Public-Private Partnership" itu diharapkan dapat melengkapi sehingga akses masyarakat terhadap layanan kesehatan bermutu dapat dinikmati secara merata.
"Jadi misalnya pemerintah membangun jalan, swasta membangun rumah sakitnya. Kerja sama itu masih harus ditentukan bentuknya," ujar Ghufron.
sumber : www.metrotvnews.com
0 Comment "Sekitar 40% Persalinan Masih Dilakukan di Rumah"
Posting Komentar