Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih memberikan penghargaan kepada pemenang Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) dalam rangka peringatan Hari Ibu ke-83 tahun 2011.
Dalam sambutannya Menkes mengatakan, perkembangan pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi di rumah sakit saat ini sedang mengalami kemajuan pesat. Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia menjadi sasaran pelayanan kesehatan yang tidak bisa ditunda. Oleh karena itu, peran rumah sakit sangat penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Dalam sambutannya Menkes mengatakan, perkembangan pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi di rumah sakit saat ini sedang mengalami kemajuan pesat. Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia menjadi sasaran pelayanan kesehatan yang tidak bisa ditunda. Oleh karena itu, peran rumah sakit sangat penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.
"Survei demografi kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI yaitu 228/100.000. Kelahirah Hidup (KH) dan AKB yaitu 34/100.000 KH. Oleh karena itu, peran rumah sakit sangat penting dalam upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi. Usahakan jangan sampai ada satu pasien baik ibu dan bayi yang meninggal ketika masuk rumah sakit. Jika itu dapat terlaksana maka akan sangat membantu program penurunan angka kematian Ibu dan Bayi di Indonesia," ujar Menkes di gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Rabu (21/12/2011).
Endang mengatakan, salah satu upaya Kemenkes untuk menurunkan AKI dan AKB yaitu melalui program RSSIB.
"Untuk memantapkan RSSIB tersebut, maka perlu membina jejaring dengan fasilitas kesehatan lainnya. Pembinaan dan evaluasi perlu dilakukan terus menerus dan berkesinambungan agar program ini dapat terus menerus berlanjut. Oleh karenanya, peran Dinas Kesehatan Propinsi atau kabuoaten kota dan organisasi profesi diperlukan untuk keberlangsungan program ini," ujar Endang.
"Program RSSIB ini bukan hanya milik Kementerian Kesehatan. Untuk menjamin pelaksanaan program tersebut agar dapat berjalan secara berkesinambungan, membutuhkan keikutsertaan masyarakat dan berbagai lintas program," jelasnya lagi.
Oleh karena itu, Menkes berharap agar ke depannya nanti rumah sakit dapat meberikan pelayanan yang prima dan peka akan kebutuhan pasien serta menyediakan layanan baru sesuai dengan perkembangan Iptek. "Rumah sakit dapat memberikan pelayanan prima dan sesuai perkembangan teknologi, tarif lebih terjangkau serta menciptakan kepuasan semua pihak," ungkapnya.
Endang mengatakan, salah satu upaya Kemenkes untuk menurunkan AKI dan AKB yaitu melalui program RSSIB.
"Untuk memantapkan RSSIB tersebut, maka perlu membina jejaring dengan fasilitas kesehatan lainnya. Pembinaan dan evaluasi perlu dilakukan terus menerus dan berkesinambungan agar program ini dapat terus menerus berlanjut. Oleh karenanya, peran Dinas Kesehatan Propinsi atau kabuoaten kota dan organisasi profesi diperlukan untuk keberlangsungan program ini," ujar Endang.
"Program RSSIB ini bukan hanya milik Kementerian Kesehatan. Untuk menjamin pelaksanaan program tersebut agar dapat berjalan secara berkesinambungan, membutuhkan keikutsertaan masyarakat dan berbagai lintas program," jelasnya lagi.
Oleh karena itu, Menkes berharap agar ke depannya nanti rumah sakit dapat meberikan pelayanan yang prima dan peka akan kebutuhan pasien serta menyediakan layanan baru sesuai dengan perkembangan Iptek. "Rumah sakit dapat memberikan pelayanan prima dan sesuai perkembangan teknologi, tarif lebih terjangkau serta menciptakan kepuasan semua pihak," ungkapnya.
sumber : news.okezone.com
0 Comment "Pelayanan Kesehatan Ibu & Bayi Maju Klaim Menkes"
Posting Komentar