Pemerintah menetapkan hari raya idul Adha 1431 H jatuh pada Rabu 17 November 2010. Keputusan ini diambil melalui sidang itsbat Badan Hisab Rukyat (BHR) yang melibatkan ormas, akademisi dan para pakar di bidang astronomi.
Menurut Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Nasaruddin Umar, berdasarkan hasil pengamatan BHR pada Sabtu (6/11) di sejumlah titik, konjungsi awal Dzulhijjah 1431 terjadi pada Sabtu (6/11) bertepatan pada tanggal 29 Dzulqa'dah pukul 11.25 WIB. Sedangkan tinggi hilal saat matahari terbenam yaitu minus 0 derajat 19 menit hingga 1 derajat 21 menit. ”Akibatnya hilal awal Dzulhijjah tak bisa terlihat,” kata dia saat memimpin sidang itsbat di Jakarta, Senin (8/11).
Dengan demikian, ujar Nasaruddin, karena hilal awal Dzulhijjah tidak bisa dilihat maka penetapan awal bulan haji tersebut ditentukan dengan menggenapkan bulan Dzulqa’dah 1431 H. Sehingga awal bulan Dzulhijjah jatuh pada Senin (8/11) sedangkan 10 Dzulhijjah bertepatan tanggal (17/11).
Pemerintah mengimbau masyarakat agar mengikuti keputusan pemerintah. Akan tetapi, pemerintah tak akan memaksakan hasil keputusan tersebut kepada masyarakat dan memberikan hak menunaikan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Sebab, hal terpenting menyikapi perbedaan ialah saling menghormati dan bertoleransi
Lebih lanjut, Nasaruddin mengatakan pemerintah akan berupaya menyatukan persepsi dan criteria hilal yang disinyalir menjadi sumber perbedaan. Diharapkan, di tahun 2011 sampai 2012 kesapakatan akan bisa diperoleh. Apalagi, potensi perbedaan idul fitri dan idul Adha di tahun-tahun mendatang cukup besar. “Tetapi saya optimis kehidupan beragama ke depan akan lebih kondusif,” kata dia.
Menurut Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Nasaruddin Umar, berdasarkan hasil pengamatan BHR pada Sabtu (6/11) di sejumlah titik, konjungsi awal Dzulhijjah 1431 terjadi pada Sabtu (6/11) bertepatan pada tanggal 29 Dzulqa'dah pukul 11.25 WIB. Sedangkan tinggi hilal saat matahari terbenam yaitu minus 0 derajat 19 menit hingga 1 derajat 21 menit. ”Akibatnya hilal awal Dzulhijjah tak bisa terlihat,” kata dia saat memimpin sidang itsbat di Jakarta, Senin (8/11).
Dengan demikian, ujar Nasaruddin, karena hilal awal Dzulhijjah tidak bisa dilihat maka penetapan awal bulan haji tersebut ditentukan dengan menggenapkan bulan Dzulqa’dah 1431 H. Sehingga awal bulan Dzulhijjah jatuh pada Senin (8/11) sedangkan 10 Dzulhijjah bertepatan tanggal (17/11).
Pemerintah mengimbau masyarakat agar mengikuti keputusan pemerintah. Akan tetapi, pemerintah tak akan memaksakan hasil keputusan tersebut kepada masyarakat dan memberikan hak menunaikan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Sebab, hal terpenting menyikapi perbedaan ialah saling menghormati dan bertoleransi
Lebih lanjut, Nasaruddin mengatakan pemerintah akan berupaya menyatukan persepsi dan criteria hilal yang disinyalir menjadi sumber perbedaan. Diharapkan, di tahun 2011 sampai 2012 kesapakatan akan bisa diperoleh. Apalagi, potensi perbedaan idul fitri dan idul Adha di tahun-tahun mendatang cukup besar. “Tetapi saya optimis kehidupan beragama ke depan akan lebih kondusif,” kata dia.
sumber : Republika
0 Comment "Penetapan Hari Raya Idul Adha 1431 H"
Posting Komentar