Penyakit penyerta seperti TBC menjadi salah satu sebab semakin parahnya kondisi bayi yang kekuarangan gizi Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ciamis Dendy Rahayu Sukarjo, Selasa.
Seperti diketahui, delapan balita (bawah lima tahun) di Kecamatan Panumbangan ditemukan mengalami gizi buruk. Lima bayi ada di Desa Sindangbarang dan tiga lainnya di Desa Buanamekar. Lima balita tersebut Wisnu (4,6) dengan berat badan hanya 11kg, Lia (4,7) dengan berat 11,9 kg, Aisah (3,8) memiliki berat badan hanya 8,6 kg dan Rismanyah (2,6) dengan berat badan 9,5 kg.
Dendy mengungkapkan, balita yang mengalami gizi buruk tersebut dilahirkan dengan kondisi bayi berat lahir rendah (BBLR). Selain itu juga disebabkan karena asupan gizi yang kurang. Hal lain yang menyebabkan berat badan tidak naik karena beberapa hal, di antaranya ada yang memiliki penyakit penyerta, seperti TBC.
"Untuk kasus Padaherang merupakan penderita lama. mereka tidak segera naik bobot tubuhnya, karena ada yang mengidap TBC. Diduga penyakit tersebut ditularkan oleh ibunya yang juga mengidap TBC. Jadi ketika diberi asupan tambahan makanan, kondisinya tetap sama," ungkapnya.
Salah satunya adalah Aisah (3,8) anak pasangan Oyo dan Ny. Enih sampai saat sekarang keadaannya juga belum banyak mengalami perubahan. Anak bungsu dari delapan bersaudara tersebut sebelumnya pernah mendapat perawatan di Puskesmas Panumbangan, namun tidak tuntas. Salah satu pertimbangannya karena menyangkut persoalan biaya, bagi penunggunya.
"Keluarga tersebut punya kartu jamkesmas, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya. Saya sudah perintahkan Puskesmas untuk membawanya ke RSUD Ciamis. Saya sudah melihat langsung kondisinya, yang sduah mulai banyakmakan, hanya saja ada TBC. Sehingga penyakit itu yang terlebih dahulu harus disembuhkan," tuturnya seraya mengungkapkan bahwa ibunda Aisah juga menderita TBC.
Seperti diketahui, delapan balita (bawah lima tahun) di Kecamatan Panumbangan ditemukan mengalami gizi buruk. Lima bayi ada di Desa Sindangbarang dan tiga lainnya di Desa Buanamekar. Lima balita tersebut Wisnu (4,6) dengan berat badan hanya 11kg, Lia (4,7) dengan berat 11,9 kg, Aisah (3,8) memiliki berat badan hanya 8,6 kg dan Rismanyah (2,6) dengan berat badan 9,5 kg.
Dendy mengungkapkan, balita yang mengalami gizi buruk tersebut dilahirkan dengan kondisi bayi berat lahir rendah (BBLR). Selain itu juga disebabkan karena asupan gizi yang kurang. Hal lain yang menyebabkan berat badan tidak naik karena beberapa hal, di antaranya ada yang memiliki penyakit penyerta, seperti TBC.
"Untuk kasus Padaherang merupakan penderita lama. mereka tidak segera naik bobot tubuhnya, karena ada yang mengidap TBC. Diduga penyakit tersebut ditularkan oleh ibunya yang juga mengidap TBC. Jadi ketika diberi asupan tambahan makanan, kondisinya tetap sama," ungkapnya.
Salah satunya adalah Aisah (3,8) anak pasangan Oyo dan Ny. Enih sampai saat sekarang keadaannya juga belum banyak mengalami perubahan. Anak bungsu dari delapan bersaudara tersebut sebelumnya pernah mendapat perawatan di Puskesmas Panumbangan, namun tidak tuntas. Salah satu pertimbangannya karena menyangkut persoalan biaya, bagi penunggunya.
"Keluarga tersebut punya kartu jamkesmas, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya. Saya sudah perintahkan Puskesmas untuk membawanya ke RSUD Ciamis. Saya sudah melihat langsung kondisinya, yang sduah mulai banyakmakan, hanya saja ada TBC. Sehingga penyakit itu yang terlebih dahulu harus disembuhkan," tuturnya seraya mengungkapkan bahwa ibunda Aisah juga menderita TBC.
source : pikiran-rakyat.com, 24 Februari 2010 .
0 Comment "Gizi Buruk Disertai Penyakit TBC"
Posting Komentar