Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Padjadjaran (Unpad), drg. Grace V. Gumuruh mengatakan, masyarakat masih kurang menyadari arti penting menyikat gigi dengan benar. Padahal, menyikat gigi secara benar dapat mencegah penyebaran penyakit gigi.
Demikian dikatakan Grace kepada wartawan pada acara Bulan Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional 2010 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad di RSGM Unpad, Jln. Sekeloa, pekan lalu. "Menggunakan obat kumur saja tidak menyelesaikan masalah pada rongga mulut. Sebab, obat kumur hanya membunuh bakteri. Padahal di dalam rongga mulut terdapat ratusan bakteri. Menyikat gigi yang baik minimal harus memakan waktu 3 menit," ungkapnya.
Dari jumlah penduduk Jabar yang mencapai 42 juta jiwa, lanjut Grace, hanya sekitar 8% yang telah menggosok gigi dengan benar. Sementara di tingkat nasional, hanya 9% dari total jumlah penduduk Indonesia.
"Minimnya jumlah masyarakat yang menyikat gigi secara benar serta masih tingginya jumlah masyarakat yang giginya berlubang mengindikasikan bahwa status kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Jabar belum optimal," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bulan Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional 2010 FKG Unpad, drg. Sri Susilawati mengatakan, meski penyebaran dokter gigi hampir 50% berada di wilayah Jabar, namun ternyata provinsi ini termasuk dalam 13 provinsi yang warganya menderita karies gigi (berlubang) aktif. Dari jumlah penderita gigi berlubang tersebut, hanya 0,007% saja yang telah mendapatkan perawatan alias ditambal.
Menurut Sri, data tersebut merupakan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) Jawa Barat tahun 2007. Minimnya kesadaran untuk menyikat gigi dengan baik dan benar menjadi salah satu penyebab karies gigi. Hal tersebut diperparah dengan keengganan masyarakat memeriksakan kesehatan giginya secara berkala.
"Masyarakat baru akan mendatangi puskesmas atau dokter gigi jika sudah merasakan sakit atau dalam kondisi yang parah. Jika hanya sakit ringan, masayarakat terbiasa menggunakan obat warung," ujar Sri.
Sri mengungkapkan, secara nasional tidak ada satu pun provinsi di Indonesia yang tingkat kerusakan gigi masyarakatnya di bawah sedang. "Semuanya berada di kriteria sedang-tinggi," ujar Sri.
Demikian dikatakan Grace kepada wartawan pada acara Bulan Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional 2010 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad di RSGM Unpad, Jln. Sekeloa, pekan lalu. "Menggunakan obat kumur saja tidak menyelesaikan masalah pada rongga mulut. Sebab, obat kumur hanya membunuh bakteri. Padahal di dalam rongga mulut terdapat ratusan bakteri. Menyikat gigi yang baik minimal harus memakan waktu 3 menit," ungkapnya.
Dari jumlah penduduk Jabar yang mencapai 42 juta jiwa, lanjut Grace, hanya sekitar 8% yang telah menggosok gigi dengan benar. Sementara di tingkat nasional, hanya 9% dari total jumlah penduduk Indonesia.
"Minimnya jumlah masyarakat yang menyikat gigi secara benar serta masih tingginya jumlah masyarakat yang giginya berlubang mengindikasikan bahwa status kesehatan gigi dan mulut masyarakat di Jabar belum optimal," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bulan Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional 2010 FKG Unpad, drg. Sri Susilawati mengatakan, meski penyebaran dokter gigi hampir 50% berada di wilayah Jabar, namun ternyata provinsi ini termasuk dalam 13 provinsi yang warganya menderita karies gigi (berlubang) aktif. Dari jumlah penderita gigi berlubang tersebut, hanya 0,007% saja yang telah mendapatkan perawatan alias ditambal.
Menurut Sri, data tersebut merupakan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) Jawa Barat tahun 2007. Minimnya kesadaran untuk menyikat gigi dengan baik dan benar menjadi salah satu penyebab karies gigi. Hal tersebut diperparah dengan keengganan masyarakat memeriksakan kesehatan giginya secara berkala.
"Masyarakat baru akan mendatangi puskesmas atau dokter gigi jika sudah merasakan sakit atau dalam kondisi yang parah. Jika hanya sakit ringan, masayarakat terbiasa menggunakan obat warung," ujar Sri.
Sri mengungkapkan, secara nasional tidak ada satu pun provinsi di Indonesia yang tingkat kerusakan gigi masyarakatnya di bawah sedang. "Semuanya berada di kriteria sedang-tinggi," ujar Sri.
source : klik-galamedia.com
0 Comment "Hanya 8% Penduduk Gosok Gigi Secara Benar"
Posting Komentar