Apakah anda pernah pusing seolah-olah anda maupun lingkungan serasa berputar-putar? Kebanyakan orang membahasakan dengan istilah pusing tujuh keliling.
Gejala seperti ini disebut dengan vertigo. Dr Erwiani Sutono menjelaskan vertigo bukan penyakit, melainkan gejala dari sederet penyakit.
Sekurang-kurangnya, ada sepuluh penyakit yang disertai gejala vertigo. Bisa enteng, mungkin juga berat. Ada yang menyembuh sendiri, ada pula yang perlu operasi. Vertigo sering disamakan dengan perasaan kepala kosong, rasa seperti mau pingsan akibat darah rendah , atau kurang darah. Namun, tidak ada rasa berputar-putar. Pada vertigo, orang juga mengalami gangguan berjalan lurus, selain mungkin mual dan pergerakan bolamata abnormal ke salah satu sisi. Pada penyakit Meniere, keluhan vertigo disertai gangguan pendengaran.
"Jadi, vertigo merupakan gejala awal beberapa penyakit, ada yang berbahaya, ada pula penyakit ringan. Namun, secara umum, penderita akan merasa sangat tidak nyaman," urainya.
Dikatakannya, vertigo adalah kondisi di mana seseorang merasa pusing disertai berputar atau lingkungan terasa berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak. Bila gangguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan terjatuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.
"Penderita akan merasakan hilang keseimbangan dan bahkan terjatuh," katanya.
Ia mengatakan, ada beberapa jenis vertigo berdasarkan penyebabnya. Vertigo epileptica yaitu pusing yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan ayan, vertigo laryngea yaitu pusing karena serangan batuk, vertigo nocturna yaitu rasa seolah-olah akan terjatuh pada permulaan tidur, vertigo ocularis yaitu pusing karena penyakit mata khususnya karena kelumpuhan atau ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bola mata, vertigo rotatoria yaitu pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputar-putar.
"Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit yang sering ditemukan, di mana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit," ungkapnya.
Menurut dr Erwiani, keadaan lingkungan seperti motion sickness (mabuk darat, mabuk laut), obat-obatan, alkohol, gentamisin, kelainan sirkulasi Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler, merupakan penyebab vertigo. Terkadang vertigo juga merupakan salah satu gejala awal terjadinya stroke, sebagai akibat pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi.
"Biasanya vertigo yang diakibatkan oleh kurangnya oksigen ke otak ini akan disertai dengan mual dan muntah-muntah," ujarnya.
Gejalanya Khusus
Gejala vertigo hampir sama dengan hipertensi atau anemia. Namun, ada gejala khusus yang dialami oleh penderita vertigo. Menurut dr Erwiani Sutono, adapun gejala-gejala vertigo umumnya berupa pusing berputar, pucat, berkeringat, muntah, telinga berdenging dan bisa sampai pingsan.
"Penderita vertigo kelihatan pucat, berkeringat, muntah bahkan sampai pingsan," katanya.
Ia mengatakan, secara khusus gejala yang akan dirasakan tergantung pada jenis vertigo yang diderita, yakni vertigo tepi atau vertigo pusat. Vertigo tepi biasanya diikuti gejala gejala seperti, pandangan gelap, rasa lelah dan stamina turun, jantung berdebar, hilang keseimbangan, tidak mampu berkonsentrasi, perasan seperti mabuk, otot terasa sakit, mual dan muntah-muntah, memori dan daya pikir menurun, sensitif pada cahaya terang dan suara, berkeringat.
"Gejala yang akan timbul berbeda antara vertigo tepi dan vertigo pusat," ujarnya.
Pada vertigo pusat, lanjutnya, terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak khususnya di bagian syaraf keseimbangan yaitu daerah percabangan otak dan cerebrum atau otak kecil, lalu gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo pusat yaitu stroke, gangguan tulang belakang dan otak, tumor, trauma atau benturan di bagian kepala, migrain, infeksi, kondisi peradangan, penyakit akibat kemunduran fungsi syaraf yang menimbulkan dampak pada otak kecil.
"Gejala vertigo pusat biasanya terjadi secara bertahap, penderita akan mengalami hal–hal seperti penglihatan ganda, sukar menelan, kelumpuhan otot-otot wajah, sakit kepala yang parah, kesadaran terganggu, tidak mampu berkata-kata, hilangnya koordinasi, mual dan muntah-muntah dan tubuh terasa lemah," ujarnya.
Gejala seperti ini disebut dengan vertigo. Dr Erwiani Sutono menjelaskan vertigo bukan penyakit, melainkan gejala dari sederet penyakit.
Sekurang-kurangnya, ada sepuluh penyakit yang disertai gejala vertigo. Bisa enteng, mungkin juga berat. Ada yang menyembuh sendiri, ada pula yang perlu operasi. Vertigo sering disamakan dengan perasaan kepala kosong, rasa seperti mau pingsan akibat darah rendah , atau kurang darah. Namun, tidak ada rasa berputar-putar. Pada vertigo, orang juga mengalami gangguan berjalan lurus, selain mungkin mual dan pergerakan bolamata abnormal ke salah satu sisi. Pada penyakit Meniere, keluhan vertigo disertai gangguan pendengaran.
"Jadi, vertigo merupakan gejala awal beberapa penyakit, ada yang berbahaya, ada pula penyakit ringan. Namun, secara umum, penderita akan merasa sangat tidak nyaman," urainya.
Dikatakannya, vertigo adalah kondisi di mana seseorang merasa pusing disertai berputar atau lingkungan terasa berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak. Bila gangguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan terjatuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.
"Penderita akan merasakan hilang keseimbangan dan bahkan terjatuh," katanya.
Ia mengatakan, ada beberapa jenis vertigo berdasarkan penyebabnya. Vertigo epileptica yaitu pusing yang mengiringi atau terjadi sesudah serangan ayan, vertigo laryngea yaitu pusing karena serangan batuk, vertigo nocturna yaitu rasa seolah-olah akan terjatuh pada permulaan tidur, vertigo ocularis yaitu pusing karena penyakit mata khususnya karena kelumpuhan atau ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bola mata, vertigo rotatoria yaitu pusing seolah-olah semua di sekitar badan berputar-putar.
"Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit yang sering ditemukan, di mana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit," ungkapnya.
Menurut dr Erwiani, keadaan lingkungan seperti motion sickness (mabuk darat, mabuk laut), obat-obatan, alkohol, gentamisin, kelainan sirkulasi Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler, merupakan penyebab vertigo. Terkadang vertigo juga merupakan salah satu gejala awal terjadinya stroke, sebagai akibat pecahnya pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi.
"Biasanya vertigo yang diakibatkan oleh kurangnya oksigen ke otak ini akan disertai dengan mual dan muntah-muntah," ujarnya.
Gejalanya Khusus
Gejala vertigo hampir sama dengan hipertensi atau anemia. Namun, ada gejala khusus yang dialami oleh penderita vertigo. Menurut dr Erwiani Sutono, adapun gejala-gejala vertigo umumnya berupa pusing berputar, pucat, berkeringat, muntah, telinga berdenging dan bisa sampai pingsan.
"Penderita vertigo kelihatan pucat, berkeringat, muntah bahkan sampai pingsan," katanya.
Ia mengatakan, secara khusus gejala yang akan dirasakan tergantung pada jenis vertigo yang diderita, yakni vertigo tepi atau vertigo pusat. Vertigo tepi biasanya diikuti gejala gejala seperti, pandangan gelap, rasa lelah dan stamina turun, jantung berdebar, hilang keseimbangan, tidak mampu berkonsentrasi, perasan seperti mabuk, otot terasa sakit, mual dan muntah-muntah, memori dan daya pikir menurun, sensitif pada cahaya terang dan suara, berkeringat.
"Gejala yang akan timbul berbeda antara vertigo tepi dan vertigo pusat," ujarnya.
Pada vertigo pusat, lanjutnya, terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam otak khususnya di bagian syaraf keseimbangan yaitu daerah percabangan otak dan cerebrum atau otak kecil, lalu gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo pusat yaitu stroke, gangguan tulang belakang dan otak, tumor, trauma atau benturan di bagian kepala, migrain, infeksi, kondisi peradangan, penyakit akibat kemunduran fungsi syaraf yang menimbulkan dampak pada otak kecil.
"Gejala vertigo pusat biasanya terjadi secara bertahap, penderita akan mengalami hal–hal seperti penglihatan ganda, sukar menelan, kelumpuhan otot-otot wajah, sakit kepala yang parah, kesadaran terganggu, tidak mampu berkata-kata, hilangnya koordinasi, mual dan muntah-muntah dan tubuh terasa lemah," ujarnya.
source : ujungpandangekspres.com
Informasi kesehatan yang menarik.
BalasHapusMohon info tentang narasumber. Terima kasih